Senin, 18 November 2013

Ruqyah Yang Keliru

Ruqyah Yang Keliru

Penyimpangan yang terjadi, di antaranya berpangkal dari dual hal. Pertama, buta atau kurang memahami permasalahan agama. Kedua, membenarkan bualan jin yang merasuki badan seseorang. Misalnya, jin tersebut melontarkan nasihat kepada orang yang akan mengobati, dengan mengatakan –misalnya- kondisi penderita ini demikian, bacalah ayat ini ayat itu, atau tulislah Al Qur’an dengan cara tertentu kemudian lakukan ini itu. Dari sini, kemudian sang terapis menuruti petunjuk jin yang banyak menjerumuskan orang-orang ke jurang perbuatan haram.

Penyimpangan yang terjadi, di antaranya berpangkal dari dual hal. Pertama, buta atau kurang memahami permasalahan agama. Kedua, membenarkan bualan jin yang merasuki badan seseorang. Misalnya, jin tersebut melontarkan nasihat kepada orang yang akan mengobati, dengan mengatakan –misalnya- kondisi penderita ini demikian, bacalah ayat ini ayat itu, atau tulislah Al Qur’an dengan cara tertentu kemudian lakukan ini itu. Dari sini, kemudian sang terapis menuruti petunjuk jin yang banyak menjerumuskan orang-orang ke jurang perbuatan haram.



Berikut kami sebutkan di antara kekeliruan dalam praktek ruqyah.

1. Mengajak Jin Untuk Berkomunikasi Dan Membenarkan Ocehannya. 
Sering terjadi adanya komunikasi dengan jin dan melontarkan pertanyaan kepadanya tentang banyak permasalahan. Baik tentang nama, umurnya dan keyakinannya. Orang-orang pun mudah mempercayainya. Fenomena ini hanya akan mengantarkan manusia menuju kerusakan dan pelanggaran. Orang-orang seolah melupakan bahwa jin bukan sumber talaqqi ilmu. Sebab kedustaanlah yang mendominasi sepak terjang jin. Ini berdasarkan sabda Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam kepada Abu Hurairah: “Dia (saat ini) jujur kepadamu, tetapi ia makhluk yang pendusta”.

Praktek seperti di atas mengandung unsur pelanggaran terhadap petunjuk Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam. Syaikh Al Albani berkata: Dahulu, orang-orang yang menangani ruqyah di hadapan orang kesurupan, hanyalah ditangani beberapa individu yang shalih dengan jumlah tidak banyak. Sedangkan sekarang ini, jumlah mereka ratusan orang. Bahkan termasuk juga sekumpulan wanita mutabarrijah (pesolek). Akibatnya praktek ini menyimpang dari statusnya sebagai sarana pengobatan syar’i – yang hanya dilakukan oleh para ahlinya- berubah menjadi fenomena dan sarana kehidupan yang tidak dikenal syariat ataupun ilmu kedokteran sekaligus. Justru menurutku termasuk praktek dajl (kedustaan) dan bisikan setan kepada musuhnya, manusia…. Barangsiapa yang meminta pertolongan dengan jin dalam membuang pengaruh sihir atau ingin mengetahui jati diri jin yang sedang merasuki seseorang – jin itu laki-laki atau perempuan, muslim atau kafir- dan kemudian dibenarkan oleh orang tadi dan juga orang-orang yang bersamanya, niscaya mereka ini tercakup dalam kandungan hadits Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam : “Barangsiapa mendatangi tukang ramal, atau dukun dan membenarkannya atas ucapannya, maka ia telah mengingkari risalah yang diturunkan kepada Muhammad”. [Hadits ini diriwayatkan oleh Muslim dan imam lainnya. Lihat Ghayatul Irwa`, no. 2006]. Maka aku ingin memberikan masukan untuk mereka –kalau mereka tetap menjalankannya- saat berkomunikasi dengan jin, tidak melebihi petunjuk Nabi yang hanya mengatakan “Keluarlah kamu, wahai musuh Allah”. Lihat Silsilah Shahihah, 6/1009-1010.
Komunikasi dalam pengobatan ruqyah ini justru berdampak buruk, di antaranya:

Pertama : Terjadinya fitnah dan perseteruan antara manusia. Sebab, tatkala jin mengatakan bahwa si Fulan adalah aktor yang menyusupkan pengaruh sihir, dan ini didengar oleh orang banyak, maka dapat mengakibatkan timbulnya permusuhan dan kebencian di antara kaum Muslimin. Berapa banyak tali silaturahmi yang putus, rumah yang hancur dan keluarga yang tercerai-berai lantaran perkataan jin yang ada dalam tubuh korban kerasukan?

Kedua : Jin akan lebih lama tinggal dalam tubuh korban, lantaran bacaan Al Qur`an dihentikan dengan komunikasi tersebut.

2. Menyembelih Hewan Sembelihan Untuk Jin.
Perbuatan ini haram, karena termasuk dalam kategori syirik. Nabi Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda: “Allah melaknati orang yang menyembelih untuk selain Allah”.

3. Terlalu Bergantung Pada Pengalaman.
Karena terlalu longgar, banyak peruqyah yang memiliki cara tersendiri, berbeda dengan cara rekan sejawatnya yang lain. Mereka berdalih, cara ini sudah melewati uji coba dan ternyata manjur.

Sebagai contoh, mengolesi minyak pada anggota tubuh tertentu, membaca Al Qur`an di depan satu bejana air dan berwudhu dengannya, juga untuk mandi dengan berlebihan, penggunaan kayu wangi (bukhur), penggunaan cara kekerasan dengan intimidasi terhadap jin, keinginan untuk membakarnya, atau bahkan ingin membunuhnya. Cara yang dipakai kadang dengan pukulan, cekikan (pada korban), menggelapkan ruangan tempat terapi, membakar beberapa bagian anggota tubuh korban. Atau dengan melakukan ruqyah di hadapan orang banyak demi menghemat waktu. Caranya, menggunakan pengeras suara di dalam masjid dengan memfokuskan pada ayat-ayat yang diklaim sebagai ayat ruqyah.

Syaikh Al Albani mengatakan: “Tidak setiap pengalaman yang bermanfaat menunjukkan, bahwa cara seperti itu sesuai dengan syariat. Sebab, seandainya masalah ini dibuka secara bebas, maka akan membuka kelonggaran untuk kedustaan, bid’ah dan khurafat. Atau tidak menutup kemungkinan terjadinya kesyirikan”.

4. Berprofesi Sebagai Pembaca Ruqyah.
Ada sebagian orang yang menyibukkan diri untuk mengobati dengan cara ruqyah. Waktunya hanya habis untuk membaca di depan orang-orang yang sakit. Tempat tinggal diperluas dan siap menerima kedatangan para pasien. Jadwal kunjungan pun ditetapkan layaknya rumah sakit. Kesibukan ini dijadikan sebagai pekerjaan untuk mencari penghidupan. Fenomena ini akan menimbulkan dampak negatif.

Pertama : Kebanyakan orang akan mengira, bahwa peruqyah ini mempunyai keistimewaan tersendiri. Buktinya banyak pengunjung mendatanginya. Akibatnya, menimbulkan asumsi, jika posisi pembaca Al Qur`an melebihi kedudukan yang dibacanya, yaitu Al Quran. Oleh karena itu, segala akses yang berakibat melemahnya kepercayaan orang kepada Al Qur`an harus dicegah.

Kedua : Sang peruqyah juga mungkin akan mengira dirinya mempunyai kekuatan super sehingga setan-setan takluk di hadapannya. Sehingga penyakit ‘ujub dan takabur merasukinya, demikian juga perasaan buruk lainnya.

Dahulu, pada zaman sahabat, ada sekian sahabat yang dikenal doanya terkabul, seperti Sa’ad bin Abi Waqqash, dan juga Uwais Al Qarni dari kalangan tabi’in. Meski begitu, tidak diketahui atsar yang menunjukkan adanya orang-orang memadati rumahnya untuk meminta doa. Padahal doa mustajab sangat dibutuhkan orang-orang untuk memperbaiki dunia dan akhiratnya.

Ketiga : Orang yang menyibukkan diri untuk meruqyah, adalah laksana orang yang mengkhususkan diri untuk mendoakan orang lain, karena jenisnya sama. Apakah pantas bagi seorang muslim mengatakan, kemarilah aku akan doakan kalian. Apalagi praktek ini mematikan semangat orang untuk meruqyah diri sendiri dan meminta penyembuhan dari Allah semata.

5. Meminta Upah Dengan Berbagai Cara.
Imbal balik ini dilakukan dengan beragam cara :
Pertama : Memaksa agar diberi upah yang tinggi.
Kedua : Menolak meruqyah kecuali setelah menerima satu nominal uang dari penderita.
Ketiga : Sengaja mengulangi pengobatan dan memanjangkan waktunya sehingga dapat menerima upah untuk setiap kesempatan.
Keempat : Mereka mengaku tidak meminta upah, tetapi hanya ada jual beli air “bertuah” yang sudah dibacakan ruqyah padanya. Air “bertuah” dicampur dengan beberapa ramuan alami, kemudian dijual dengan harga mahal.

6. Membuat Dzikir-Dzikir Baru Dalam Agama.
Dalam beberapa buku disebutkan adanya pengobatan dengan ayat Al Qur`an, dzikir-dzikir yang umum dalam syariat, namun cara ketentuan membacanya ditetapkan dengan cara-cara yang khusus.

Sebagai misal, adanya ketentuan agar ayat ini atau dzikir ini dibaca duapuluh kali atau seratus kali. Padahal sama sekali tidak ada keterangannya dalam agama. Contoh konkretnya dalam buku Itsbatu ‘Ilaji Jami’i Al Amradhi Bil Qur`an (ketetapan penyembuhan segala penyakit dengan Al Qur`an). Dalam buku tersebut dijelaskan, setelah penulis menyebutkan ayat-ayat terapi, ia menambahkannya dengan ketentuan “hendaknya ditulis dalam piring buatan Cina, berwarna putih tanpa ornamen. Tentu yang seperti ini merupakan kesalahan.

Disamping cara-cara ruqyah yang keliru di atas, masih ada beberapa cara yang menyimpang lainnya, seperti:

- Meyakini bahwa ruqyah benar-benar bermanfaat dan merupakan faktor penyembuh.
- Membuka pengobatan dengan menanyakan nama dan nama ibu pasien.
- Meminta benda-benda yang pernah dipakai pasien.
- Meminta penyembelihan hewan dengan cara khusus. Dan kadang, setelah itu memerintahkan untuk melumuri badan penderita dengan darah hewan tersebut.
- Menuliskan beberapa kalimat yang tidak dapat dipahami layaknya kode morse atau huruf yang putus-putus.
- Melakukan komat-kamit dengan kalimat yang tidak terpahami.
- Membekali pasien dengan benda untuk dipendam di sekitar rumah.
- Menyatakan mampu memberi tahu pasien tentang kondisi yang dialaminya.
- Terlihatnya tanda-tanda kefasikan pada seorang peruqyah, seperti malas menunaikan shalat berjamaah.
- Dalam pengobatan wanita, dengan dalih sebagai penyembuh atau dengan alasan terpaksa, kadang sang peruqyah membuka aurat wanita, melihat wanita di tengah pengobatan, meletakkan tangan di tubuh pasien wanita atau mengoleskan cream di beberapa anggota tubuhnya. Padahal, wanita adalah fitnah terbesar bagi kaum lelaki. Disinilah setan berusaha menjerumuskan para terapis ke jurang pelanggaran syari’at dengan dalih penyembuhan, dan masih banyak lainnya.


Demikian praktek ruqyah yang bisa dianggap bisa mewakili terungkapnya beberapa kekeliruan yang terjadi seputar ruqyah. Bagi mereka yang melakukan terapi ruqyah, hendaknya berpegang teguh dengan petunjuk Al Qur`an dan Sunnah yang shahih. Jangan sampai setan mempermainkan mereka. Allah berfirman, yang artinya: Maka hendaklah orang-orang yang menyalahi perintah Rasul takut akan ditimpa cobaan atau ditimpa adzab yang pedih. [QS An Nur ayat 63]. (Red)


Kebenaran ruqyah sebagai pengobatan sudah dibuktikan oleh para ulama dahulu. Adapun pada masa sekarang ini (dan juga masa sebelumnya), praktek pengobatan yang dianjurkan oleh Sunnah Nabi ini, nampak mengalami beberapa pergeseran tata cara dan tujuan. Terjadinya pergeseran ini, disamping telah menimbulkan kesalahan persepsi tentang ruqyah, juga memunculkan adanya kekhawatiran menyangkut masalah aqidah.


BY : Bayu Pratama
081271007770


                                                                                    

Minggu, 17 November 2013

Gisting, Tanggamus, Lampung (Rumah Tua)

Badar 99` Expediton.

hai semua...
ane kembali lagi nih...
ada sebuat misteri yang team dapetin disebuah rumah tua berusia lebih dari 2 Abad. mungkin apakan saya udah lahir belum ya....


Kronologis
Tanggal 5 Oktober 2012. kami diundang kerumah kakak kami, Sdr. Kak Dian. diperjalanan menuju rumah Sdr.Kak Dian,aku melihat sebuah rumah tua sekali, tapi masih dalam keadaan terawat. seteelah sampai dirumah Sdr.Kak Dian yang tak jauh dari rumah tsb, aku bertanya "kak, yang tadi kita lewatin itu rumah apaan ya?". kemudian dijawabnya "itu rumah tua yu, itu yang tinggal disitu bibi kakak, ngomong-ngomong kenapa yu nanya rumah itu?". spontan aq balas "penasaran aja kak, ada yang seru deh sama rumah itu". kemudian dibalas. "ya sudah yu, nanti malam kita kesana aja, siang ini kita istirahat aja dirumah kakak"

dan ternyata, malamnya benar, kita menyambangi rumah yang dimaksud tadi siang. spontan aq kaget,pas memasuki rumah itu, aq disalami oleh seorang anak dewasa yang mengalami keterbatasan mental, sontak melihat diriku yang katanya memakai baju dan jubah berwarna putih, ujarnya.

kami memasuki hingga hari berikutnya pada tanggal 6 Oktober 2012. hingga menuju ke gunung Tanggamus, Lampung
look at

ini anak indigo jg
jngn slh menilai anak ini 

 ruang atas

 teras

it`s me 

 ini foto keluarga pemilik rumah tersebut

ada sesuatu dibalik pohon

 tempat dimana kami melaksanakan shalat malam

 ada orbs di dekat foto

 alangkah besarnya cicak ini

 tiba" bisa memutar sendiri, saat tongkat dilepaskan

 tampak dihalaman dekat rumah tua

 balai desa di gisting

 di kaki gunung tanggamus

 ternyata saya manis juga

 bilik di kaki gunung tanggamus

 keseruan Team, (ada ada aja tuh tinggak lucunya)

 mam dulu ah (Sdr. Dian Oka Lazuardi)

inilah cahaya sebelum sorban muncul tiba' dan terbentang 

 saat menjalankan mediasi dan komunikasi astral (Sdr. Dian)

 saat energi negatif dateng

 jalan" sore dulu ah

 memandangi taman didekat rumah tua

 dingin + sejuk, ini dia... asli mata air dibilik
(Sdr. Yusuf)



rumahnya serem ya


inilah foto" perjalanan kami di kaki gunung tanggamus dan rumah tua Gisting tanggamus, Lampung

thanx for
Sdr. Dian
Sdr. Yusuf
Sdr. Daniel
Sdr. Antoni
Sdr. B.P
Sdr. Ria
n lingkungan Gisting, Tanggamus, Lampung

Kamis, 14 November 2013

Kondangan Cucu Mbah Zakim (Rumah Tua Dr. Dedy / Soekarno)

Badar 99` Expedition

saat diundang ke salah satu client yang pernah kita sambangi di rumah Tua Dr.Dedi (Soekarno)
yaitu Mbah Zakim (red) ternyata walau diusianya sudah lebih dari setengah abad, masih saja terpancar gelak tawa dari Mbah Zakim dengan nuansa humoris seperti layaknya ABG bergaul.

inilah foto kami saat diundang ke sebuah acara sunatan cucu Mbah Zakim yang diadakan pada tanggal 13 Januari 2013

inilah cucu-cucunya

 saat di anjung

 gak ada yang beda. tetep exist

 perkumpulan pawang (Hehehehe)



 ehhh.. ternyata ada pentas keseniannya jg

 nonton yux

 aq juga hadir kok diacaranya. beserta saudara q (Ex.Sdr.Didik / red)

 mas redi n mbah zakim

 terlalu imoet

 best moment





 Mbah Zakim (kaos kotak" kacamata)



 Mas heli tetep asik ngerokok aja tuh

 Sdr.Agung (kaos hitam) dan Sdr.Putra (kaos biru)
ngapain mas agung, lagi sakit mata ya (hehehehe)



 wahhhh 

 ati" mas putra

 gak gitu jg kali



menyenangkan memiliki banyak keluarga. susah mencari keluarga, tapi, kalo cari musuh, itu mudah. (kata Mbah Zakim)
ternyata emang asik n gokil. pengalaman pun banyak kami dapatkan


from :
Sdr. Agung
Sdr. Putra
Sdr. Heli
Sdr. Redi
Sdr. Didik
Sdr. Mbah Zakim

Expedisi Gunung Betung 8-8-2012

Expedisi to Gunung Betung, Lampung

saat pendakian yang berujung pada titik misteri yang berada di Gunung Betung. yang seharusnya kita melakukan pendakian... ehhhhh... malah menguak misteri di gunung betung.




 exist dulu sebelum mendaki

 sebelum kami menjalankan ibadah shalat Isya di atas gunung. dan inilah yang terjadi

 saat menunaikan shalat, tak ada sesuatu yang bersifat astral, dan itu tenang

 berhenti sejenak melepas lelah bersama sdr.Irfan

 team badar expedition n the gank

 exist lagi bro

 sebelum mendaki, harus safety dulu

 menikmati makan malam

 ada yang mau tidak???

 melepas lelah sejenak

 ehhhh nongol lagi tuh nyak kun kun...

 setelah tidur,, enak jg nih badan by:Daniel

 tuh kan, dia nongol lagi

ada yang beda gak sama foto w


foto ini diambil pada tanggal 8-Agustus-2012. saat melakukan expedisi pendakian team. yang awalnya mendaki, jadi menguak misteri....

emang gak habis fikir,, dunia astral gak pernah ada hentinya. ada saja yang beda. 


Gunung Betung.
adalah Cagar Wisata Alam yang terdapat di daerah Gedong Tataan. Pesawaran, Lampung. yang berjarak sekitar 27km dari pusat kota Bandar Lampung. diatas Gunung Betung terdapat sebuah Air terjun nan indah. yang berujung di Hanura Lampung Selatan. 


Pendakian Gunung Betung Lampung

Gunung Betung adalah sebuah bukit yang tidak terlalu tinggi dan juga tidak bisa dibilang sebuah gundukan tanah. Gunung Betung nama itu sudah pasti dikenal oleh orang-orang yang suka mendaki gunung di Lampung. Letak Gunung Betung dahulu adalah di Kabupaten Lampung Selatan - Tanggamus dan sekarang menjadi Kabupaten Pesawaran.

Banyak kisah dan kenangan yang tersimpan di Gunung Betung, sejak masa SMA pertama kali mendakinya hingga masa kuliah masih terus mengulangi untuk mendakinya dan bernostalgia bersama sahabat - sahabat abadiku.

Mendaki Gunung Betung bukanlah suatu prestasi yang bisa dibanggakan, tetapi bisa mendaki berulang-ulang dengan sahabat senasib dan sepenanggunang adalah suatu kesempatan yang tidak ternilai harganya.

Gunung Betung yang sekarang tidaklah perawan lagi, Kau telah dijamah tangan-tangan manusia bahkan mesin-mesin yang mengotori bumi yang memecah kesunyian.
Kondisi Sekarang :
  1. Basecamp (Pos) atau rambu-rambu pendakian sudah tidak ada lagi.
  2. Kendaraan Roda Dua (Motor) bisa naik ketatas air terjun.
  3. Warung Emak bawah masih ada dagangan lengkap (kek minimarket .. hehe).
  4. Diatas ada juga warung Emak kedua, bisa titip motor disana biaya Rp 20.000 semalem.
  5. Dan masih banyak lagi perubahan disana, tidak banyak lagi rumah gubuk disana.
Perlengkapan Naik Gunung Betung :
  1. Peralatan usahakan disiapkan sendiri selengkapnya.
  2. Tidak ada izin - izin lagi seperti dulu, tetapi klo pas sedang rame biasanya ada petugas dadakan dan memungut tarif Rp 2000 per orang.
  3. Sediakan Logistik secukupnya, disana bukan pendakian sejati tetapi seperti camping refreshing.
  4. Cuaca sangat menentukan kenyamanan, musim hujan adalah waktu yang sangat tidak cocok, musim kemarau adalah yang paling cocok


Misteri Gunung Beting
ada saja keanehan yang terjadi digunung betung, seperti ada yang tersesat, berputar-putar. terkadang sampai ada korban. jangan jauh-jauh, contohnya saja sudah ada teman yang pergi meninggalkan kamu begitu cepat dan tak terduga. mungkin saya tidak bisa bilang kalau itu tumbal. mungkin karna keadaan topografi dan medan yang sedikit agak sulit, dan dalam keadaan lelah.
Misteri yang masih membuat saya penasaran adalah, siapa yang memberikan saya sebuah benda yang berbentuk seperti lempengan emas itu yang berada ditangan saya saat saya sedang tidur. siapakah ia??? dan apa maksudnya??? mungkinkah itu hadiah, ataukah itu ujian, ataukah godaan, ataukah sebagai ancaman????

itu yang masih saya pertanyakan?.. dan masih tersangkut di benak kami yang datang tiba-tiba.


inilah kisah perjalanan saya.